Mengenal Peraturan Batasan Pengeluaran yang Bikin Man United dan Man City Kebakaran Jenggot
BeritaBola99 – Premier League terus melakukan inovasi agar tetap menjadi liga paling menarik di dunia. Satu di antaranya adalah rencana peraturan batasan pengeluaran. Namun, ada dua tim yang menolak, yakni Manchester United dan Manchester City. Lantas, bagaimana sebenarnya rancangan peraturan itu?
Premier League sedang membahas peraturan anyar, yaitu Spending Cap. Peraturan itu tidak hanya membahas batas pengeluaran gaji sebuah klub, tetapi juga keseluruhan.
Menurut laporan yang berembus di Inggris, nantinya klub-klub Premier League hanya bisa mengeluarkan dana sebesar lima kali lipat uang komersial televisi yang didapatkan tim juru kunci pada musim sebelumnya.
Dana tersebut sudah mencakup gaji, transfer (amortisasi), dan biaya agen. Biaya transfer yang dimaksud adalah nilai perpindahan pemain yang dibagi durasi kontrak.
Sebagai contoh, pada musim lalu Southampton yang menempati peringkat ke-20 klasemen akhir mendapatkan uang hak siar sebesar 103,6 juta pounds. Itu artinya, batas pengeluaran klub-klub Premier League menyentuh angka 518 juta pounds.
Sejatinya, bagi sebagian besar klub jumlah itu sudah cukup untuk satu musim. Namun, ada juga tim yang punya pengeluaran di luar angka tersebut.
Pada musim 2022-2023, Chelsea menghabiskan dana hingga 539 juta euro untuk membayar tiga komponen yang disebutkan di atas. Sementara itu, Man City memiliki pengeluaran mencapai 501 juta pounds.
Pada sisi lain, Manchester United memerlukan 453 juta euro dalam semusim. Meskipun masih di bawah angka 518 juta pounds, tetapi gapnya tidak lebar.
Tidak heran, Manchester United dan Manchester City kompak menolak peraturan tersebut. Aston Villa juga punya sikap yang sama. Sementara itu, Chelsea memilih tidak memihak.
Menurut beberapa pihak, rencana aturan baru kali ini lebih baik dibanding aturan sebelumnya yang berbunyi sebuah klub tidak boleh menelan kerugian mencapai 105 juta pounds dalam tiga musim.
Sebab, peraturan itu bisa diakali dengan berbagai cara, satu di antaranya adalah sponsor yang tidak jelas.
Selain itu, rancangan peraturan baru kali ini juga dianggap bisa membuat liga semakin kompetitif. Alasannya, batasan pengeluaran semua klub jadi sama.
Bahkan, jika klub-klub papan atas ingin mengeluarkan dana lebih banyak, mereka bisa menaikkan jumlah pembagian hak siar kepada tim lainnya. Cara tersebut dianggap menguntungkan semua pihak.
Dari sisi berlawanan, ada keyakinan jika peraturan itu bisa membuat klub-klub Premier League kesulitan bersaing di Eropa. Pembelaannya adalah mereka tidak bisa lagi jor-joran memboyong pemain.
Rencananya, peraturan batasan pengeluaran akan mulai diterapkan pada musim 2025-2026. Para perserta Premier League akan kembali merembukkan aturan tersebut pada akhir musim ini.
Jika menilik situasi sekarang, kemungkinan besar peraturan tersebut bisa diterapkan. Sejauh ini, hanya ada tiga klub yang menolak dan satu lainnya abstain. Dengan demikian, ada 16 tim yang memberikan lampu hijau.