Tunjuk Carlos Pena Gantikan Thomas Doll, Bos Persija Terinspirasi Kesuksesan Teco
BeritaBola99 – Direktur Utama Persija Jakarta, Ambono Janurianto, mengomentari keraguan publik terhadap juru taktik baru Macan Kemayoran, Carlos Pena. Menurut Ambono, Pena harus diberi waktu untuk membuktikan kemampuannya.
Ambono kemudian mengungkit pengalaman Persija ketika menunjuk Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues atau yang akrab disapa Teco. Saat direkrut Persija pada 2017, banyak keraguan dialamatkan kepada pelatih asal Brasil tersebut.
Bahkan, Teco sempat ditekan untuk mundur di awal musim, sebelum kemenangan atas Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga menyelamatkan kariernya. Dari situ, Persija mulai stabil dan musim depannya (2018) berhasil dibawa oleh Teco ke tangga juara.
Menariknya, Teco dan Pena punya sedikit kesamaan. Ketika Teco datang ke Persija pada 2017, dia masih berusia 43 tahun, atau lebih tua tiga tahun dari usia Carlos Pena saat ini.
Kemudian, Teco juga didatangkan Persija setelah lama berkarier di Liga Thailand, mulai dari Chiangrai United (2011-2013), Phuket FC (2013-2014), Osotspa (2014-2015), dan Navy FC (2015-2016). Sedangkan, Carlos Pena sempat menukangi Ratchaburi FC sebelum diboyong Macan Kemayoran.
Persentase kemenangan Teco di klub-klub Thailand itu juga terbilang sangat rendah. Paling bagus saat di Osotspa dengan 36,1 persen. Sedangkan persentase kemenangan Carlos Pena di Ratchaburi di angka 37,1 persen.
Teco pada akhirnya menjadi salah satu pelatih tersukses di Liga 1 setelah membawa Bali United juara pada 2019 dan 2021/2022. Total, tiga gelar juara Liga 1 didapatkan Teco bersama dua tim berbeda.
“Sekali lagi jangan menghakimi seseorang sebelum dia berkarya. Kita enggak akan tahu (hasilnya),” kata Ambono.
“Kita pernah menjadi juara pada saat itu (2018) pelatihnya juga pelatih muda, pelatih yang belum ternama, dan sekarang jadi ternama,” tambahnya.
Selain itu, faktor usia Carlos Pena yang masih muda juga jadi pertimbangan manajemen Persija. Sebab, musim depan Persija akan dihuni banyak pemain muda.
Dengan ditukangi oleh pemain muda, Ambono berharap akan tercipta kekuatan yang hebat. Menurutnya, tidak mudah dalam menangani tim yang diperkuat banyak pemain muda.
“Di skuad kita ada 10 pemain U-23, ini tantangan. Kita ingin memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda kita yang sudah berbicara banyak di (Timnas) U-23, U-20, dan seterusnya.”
“Kalau kita punya fasilitas seperti ini tentu kita harus memanfaatkan dan mengoptimalkannya. Itu perubahannya. Mix antara senior dan junior itu enggak mudah,” tutup Ambono.