Tiga Media Italia Sepakat: Paulo Fonseca Lebih Buruk ketimbang Stefano Pioli
BeritaBola99 – Baru dua laga pertama Serie A 2024-2025 berlangsung dan pelatih baru AC Milan, Paulo Fonseca, sudah disorot karena melalui dua pertandingan tanpa kemenangan lawan Torino (2-2) dan Parma (1-2).
Kesulitan Milan sudah terlihat ketika mereka susah payah melakukan comeback kontra Torino di San Siro, setelah sempat tertinggal 0-2 dan dua gol Milan datang di menit-menit terakhir dari Alvaro Morata dan Noah Okafor.
Bermain di Ennio Tardini, markas Parma pada Sabtu (24/08) malam WIB, kesulitan Milan berlanjut pada masa adaptasi dengan Fonseca hingga akhirnya kalah 1-2 dari gol Dennis Man (2′) dan Matteo Cancellieri (77′) yang sempat diperkecil gol Christian Pulisic (66′).
Itu artinya, Milan sudah melalui dua laga Serie A tanpa kemenangan dan untuk pertama kali terjadi sejak musim 2011-2012. Parma, sementara itu mengalahkan Milan untuk kali pertama di Serie A sejak 2014.
Satu poin dari dua laga, bukan hasil yang diharapkan dari tim yang sudah memenangi tujuh titel Liga Champions, serta bersejarah di Italia. Tiga media Italia bahkan sepakat melabeli Fonseca dengan penilaian buruk.
La Gazzetta dello Sport dan Il Corriere dello Sport melabelinya dengan nilai 4 banding 10, sedangkan Tuttosport 5 banding 10.
“Para pemain bertanggung jawab, tapi itu jelas salah pelatih. Fase defensif tak ada. Tidak ada yang berlari mengejar kembali,” tulis Gazzetta.
“Kita berharap melihat Milan yang berbeda dari (Stefano) Pioli. Faktanya, ini malah lebih buruk. Fase defensif tak pernah ada dan kurangnya ide saat menyerang. Satu poin dari dua laga. Mereka sudah pada fase krisis,” tambah Il Corriere dello Sport.
Fonseca beralasan kekalahan tersebut terjadi karena timnya kurang enerji dan hasrat bertahan sebagai satu kesatuan, juga sikap atau karakter yang kurang.
“Saya harus mengatakan, tanggung jawab utama atas apa yang terjadi dengan tim ini ada pada saya. Saya mengambil tanggung jawab dan saya tidak ingin bersembunyi dari hal itu. Namun, jelas bagi saya bahwa ada masalah kolektif dalam hal pertahanan dan agresivitas,” papar Fonseca.
“Saya pikir itu segalanya. Tim ini memiliki masalah secara umum. Kami punya masalah ketika kami tidak menekan terlalu tinggi saat melawan Torino. Hari ini kami mencoba membuat pemain menekan lebih tinggi dan kami masih menemui masalah.”
“Ketika seseorang bermain melalui tekanan kami, menjadi sulit untuk tetap kompak dan memulihkan posisi kami. Ketika kami kembali ke posisi semula, kami bersikap pasif. Ada banyak hal. Bagi saya, ini adalah masalah sikap, energi, dan keinginan untuk bertahan sebagai sebuah tim,” urainya.