Zinedine Zidane dan Penolakan Halus untuk Manchester United

BeritaBola99 – Nama Zinedine Zidane kembali mencuat sebagai calon manajer Manchester United di tengah masa depan Erik ten Hag yang abu-abu. Namun, pada masa lalu, Zidane beberapa kali menolak The Red Devils secara halus.
Erik ten Hag berada di ujung tanduk setelah Manchester United kesulitan meraih kemenangan pada awal musim ini. Man United terpaku pada posisi ke-14 klasemen sementara Premier League setelah hanya menuai dua kemenangan.
Kabarnya, andai situasi tidak berubah setelah jeda internasional, Ten Hag akan kehilangan posisinya.
Laporan dari Prancis mengatakan Zinedine Zidane kembali masuk dalam radar Manchester United. Situasi itu tidak terlepas setelah Zidane sulit menggeser Didier Deschamps dari posisi pelatih timnas Prancis.
Seperti narasi di atas, ini bukan pertama kalinya Zidane dikaitkan dengan Man United. Nama Zidane beredar di akhir masa jabatan Jose Mourinho. Selain itu, Zidane juga disebut-sebut sebagai calon pelatih Man United setelah Ole Gunner Solskjaer dipecat.
Namun, Zidane terlihat tidak tertarik menukangi Manchester United. Pada 2018, agen Zidane, Alain Migliaccio, mengungkapkan jika kliennya tidak cocok melatih di Inggris.
“Saya tidak berpikir Zidane akan menjadi manajer di Inggris. Itu bukan gayanya. Saya sudah berbicara dengannya dan itu tidak terlalu menarik,” urai Migliaccio pada 2018.

Penolakan halus lainnya datang langsung dari Zidane. Berbicara kepada L’Equipe, Zizou mengaku tidak lancar berbahasa Inggris.
“Apakah saya ingin pergi ke Manchester United? Saya mengerti bahasa Inggris. Namun, saya tidak lancar,” kata Zidane.
“Saya tahu ada pelatih yang pergi ke klub tanpa berbicara bahasa di sana. Namun, saya bekerja dengan cara berbeda.”
“Banyak elemen yang berperan untuk menang. Itu adalah konteks global. Saya tahu apa yang dibutuhkan untuk menang,” papar Zidane.
Tak pelak, menarik ditunggu apakah Zinedine Zidane akan kembali menolak Manchester United atau tidak. Jika kembali gagal, Man United punya sejumlah opsi lain, seperti Thomas Tuchel dan Ruben Amorim.