PAY4D slot jepang slot 1000 slot jepang

Spanyol Mandul Lawan Serbia, Luis de la Fuente Bantah Pemainnya Kelelahan

Spanyol Mandul Lawan Serbia, Luis de la Fuente Bantah Pemainnya Kelelahan

BeritaBola99 – Selain Prancis, timnas Spanyol jadi satu-satunya negara besar di Eropa yang gagal memenangi laga pertama grup UEFA Nations League. Jika Prancis kalah 1-3 melawan tim besar lainnya, Italia, Spanyol tidak demikian.

Bermain di Red Star Stadium, Jumat (06/09), Spanyol gagal mengalahkan tuan rumah Serbia dan harus puas berbagi poin dengan skor akhir 0-0.

Spanyol bukannya tidak berusaha. La Furia Roja punya 74 persen penguasaan bola dengan total 21 tendangan (lima tepat sasaran), tetapi tidak ada satu pun yang berbuah gol. Serbia bertahan baik dengan 26 persen penguasaan bola dan sembilan tendangan.

Juara bertahan Euro 2024 itu tidak kalah, tetapi hasil imbang itu dilihat sebagai penurunan setelah mereka jadi juara di Jerman (tuan rumah Euro 2024) beberapa waktu lalu, saat menang 2-1 atas Inggris di final. Terlebih di turnamen mereka selalu menang.

Serbia 0-0 Spanyol (Foto: FC Barcelona Noticias)

Spanyol diyakini kelelahan karena setelah memainkan final pada 14 Juli waktu setempat, lima pekan setelahnya para pemain bintang mereka kembali beraksi untuk musim 2024-2025 di LaLiga. Pasca empat laga berlangsung, jeda internasional September dimulai.

Terlebih Spanyol juga memainkan dua laga tandang beruntun. Pasca melawan Serbia, Spanyol akan bermain di Stade de Geneve, markas Swiss, pada Senin (09/09) pukul 01.45 dini hari WIB.

De la Fuente mengomentari isu Spanyol performanya menurun karena kelelahan. Secara khusus ia menuturkan winger berusia 17 tahun, Lamine Yamal, yang sudah memiliki banyak caps dengan timnas. Ia juga membantah hal tersebut terjadi di dalam skuadnya.

“Kami beruntung memiliki pemain seperti Lamine Yamal yang banyak bermain untuk tim nasional,” papar De la Fuente dikutip dari Football-Espana.

“Kalender ini disetujui oleh semua orang. Kita harus memberikan arti penting yang layak bagi tim nasional.”

“Kami adalah korban kalender, tapi kami tidak bersalah. Pemain ingin pergi ke tim nasional dan klub ingin pemainnya bermain di level internasional.”

“Saya tidak merasakan tekanan apapun. Jika Anda tidak bisa bermain 180 menit di bulan September, maka Anda bisa pergi dan melupakannya,” urai pelatih berusia 63 tahun yang sudah melatih timnas Spanyol usia muda dari U-19 hingga U-23 tersebut.