PAY4D slot 1000

Hansi Flick Latih Barcelona, Ilkay Gundogan Angkat Bicara

Hansi Flick Latih Barcelona, Ilkay Gundogan Angkat Bicara

BeritaBola99 – FC Barcelona memiliki kembali pelatih dari Jerman, setelah jauh di masa lalu dilatih oleh Hennes Weisweiler dan Udo Lattek. Sosok itu adalah peramu taktik berusia 59 tahun, Hans-Dieter Flick atau bisa dipanggil Hansi Flick.

Flick hadir menggantikan Xavi Hernandez yang didepak di akhir musim 2023-2024. Bersama Pep Guardiola, Flick adalah satu pelatih ‘langka’ yang sukses meraih enam trofi dalam setahun, dan ia melakukannya bersama Bayern Munchen pada 2020.

Dengan hadirnya Flick sebagai pelatih, Barcelona akan memasuki era baru dan kembali beradaptasi dengan filosofi sepak bola eks pelatih timnas Jerman tersebut.

Tiga pemain yang pernah dilatihnya dapat membantu proses adaptasi tersebut, yakni Marc-Andre ter Stegen, Ilkay Gundogan, dan Robert Lewandowski. Gundogan yakin perubahan besar akan terjadi di Barcelona pada masa depan.

“Kami punya pelatih baru, jadi sepertinya banyak hal yang akan berubah,” ucap Gundogan dikutip dari BarcaBlaugranes.

“Kami harus beradaptasi dengan cara terbaik dan secepat mungkin karena kami tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan musim baru karena Euro (2024).”

Seraya menatap era baru Barcelona bersama Flick, Gundogan juga senang melihat banyaknya kepercayaan kepada pemain muda bermain di tim utama musim ini.

“Ini adalah bagian dari DNA Barcelona: evolusi para pemain La Masia, terutama musim ini, Lamine (Yamal), (Pau) Cubarsi dan (Hector) Fort, yang tampil luar biasa dan memikul tanggung jawab sejak usia dini,” tambah Gundogan.

“Mereka berusia 16-17 tahun, namun mereka bermain di level yang sangat tinggi dan akan semakin berkembang di musim-musim mendatang. Kami beruntung memiliki pemain-pemain ini di tim kami.”

“Mereka punya bakat dan potensi yang besar, jadi mereka hanya perlu belajar dari saya melalui pengalaman, karena saya sudah melalui banyak pengalaman dan menghadapi suka dan duka, jadi saya coba ajari mereka cara menghadapinya.”

“Saya pikir ini adalah musim yang penuh dengan naik turunnya emosi dan fisik. Tapi saya mengenal liga, klub impian masa kecil saya, dan rekan tim baru. Saya juga belajar banyak dan itu adalah pengalaman yang sangat saya nikmati,” pungkasnya.