3 Alasan Mengapa Rodri Layak Memenangi Ballon d’Or 2024 ketimbang Vinicius Junior

BeritaBola99 – Dihelat di Theatre du Chatelet di Paris, Prancis, pada Selasa (29/10) dini hari WIB, gelandang Manchester City, Rodrigo alias Rodri, memenangi penghargaan Ballon d’Or 2024 yang tahun lalu diraih Lionel Messi.
Pemain berusia 28 tahun tersebut mengalahkan dua pemain Real Madrid, Vinicius Junior dan Jude Bellingham, dalam memenangi kategori yang acapkali menahbiskan pemain terbaik dunia tersebut.
“Memenangi Ballon d’Or adalah wujud dari mimpi dan kehormatan sejati untuk saya,” terang Rodri dikutip dari situs resmi Man City.
“Saya telah memberikan begitu banyak untuk sepak bola. Mendapatkan penghargaan malam ini dengan penghargaan individu paling bergengsi dalam permainan adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya dan keluarga.”
“Namun, penghargaan individu sering kali merupakan hasil dari penampilan tim yang kuat. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang di Manchester City.”
Menilik informasi yang dimuat 90min, ada tiga alasan mengapa Rodri mengalahkan Vinicius dalam memenangi Ballon d’Or 2024. Apa saja?
1. Kesuksesan Internasional

Pemenang Ballon d’Or acapkali dipengaruhi oleh kesuksesan internasional, faktor yang jadi pembeda ketika Lionel Messi memenanginya pada 2023 ketimbang rekan setim Rodri di Man City, Erling Haaland.
Lalu setahun kemudian, ada Euro dan Copa America 2024. Pengaruh di level internasional selalu jadi pertimbangan. Vinicius tak melakukannya dengan timnas Brasil di Copa America, tetapi tidak dengan Rodri bersama Spanyol.
Kendati sempat cedera dan absen, Rodri membawa Spanyol arahan Luis de la Fuente juara Euro 2024, terpilih sebagai Pemain Terbaik Turnamen. Itu jadi pembeda antara Rodri dengan Vinicius.
2. Kontribusi Gol dan Assist
Membandingkan gol dan assist Rodri serta Vinicius tidak relevan jika melihat posisi bermain: Vinicius penyerang dan Rodri gelandang bertahan. Tapi justru di aspek tersebut ketika Rodri punya catatan gol dan assist bagus, menjadi nilai plus, karena ia gelandang bertahan.
Terlepas dari gol yang membawa Man City juara Liga Champions 2023, musim lalu Rodri mencatatkan sembilan gol dari 50 laga serta 14 assists. Jumlah assist itu sudah tiga kali lebih dari Vinicius pada 39 laga bersama Real Madrid.
Rodri tidak sekedar melapis lini belakang, tetapi juga menghentikan tempo bermain lawan dan menjadi kreator utama serangan timnya. Man City melalui laga yang panjang tanpa kekalahan dengannya saat bermain.
3. Butuh Perubahan
Narasi yang tercipta kala Rodri memenangi Ballon d’Or adalah kemenangan untuk sepak bola. Itu mengartikan perlunya ada perubahan dari pemenang yang didominasi pemain pada posisi penyerang.
Sebelum Rodri, pemain pada posisi gelandang atau non penyerang lain yang memenanginya adalah Luka Modric pada 2018. Bahkan, bek juga pernah memenanginya seperti Fabio Cannavaro.
Lothar Matthaus dan Matthias Sammer juga dapat bermain pada posisi gelandang bertahan, tapi keduanya berada di era yang berbeda juga gaya pemain berbeda, tidak bisa dilihat sebagai gelandang bertahan.
Satu hal pasti, dari kemenangan Rodri itu serta semakin menua usia Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, persaingan merebutkan Ballon d’Or di masa depan terbuka: dapat dimenangi siapa pun.