Pikirkan Proyek Jangka Panjang, Alasan Manchester United Bidik Gareth Southgate
BeritaBola99 – Menjelang akhir musim, pemberitaan mengenai Manchester United semakin ramai di media Eropa. Bukan berita positif melainkan negatif dengan isu pemecatan sang pelatih yang berasal dari Belanda, Erik ten Hag.
Performa Red Devils tak jua membaik dan ditambah faktor badai cedera pemain, Ten Hag tak memiliki banyak opsi untuk dimainkan. Man United masih akan memainkan empat laga tersisa di akhir musim, termasuk final Piala FA kontra Manchester City.
Namun, performa Man United jadi sorotan jelang laga tersebut terlebih pada laga terakhirnya, tim dipermalukan Crystal Palace di Selhurst Park dengan skor 0-4. INEOS, perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe yang notabene pemilik baru Man United, kabarnya sudah menyiapkan calon penggantinya.
Dengan mempertimbangkan proyek jangka panjang, INEOS ingin Gareth Southgate untuk menggantikan Ten Hag. Kabar itu dimuat oleh Matt Law di The Telegraph. Southgate dapat menjadi penerus jangka panjang untuk Man United.
INEOS tidak ingin mengikuti jejak pendahulunya dengan merekrut pelatih-pelatih berpengalaman, khususnya dalam meraih trofi, serta diproyeksikan dalam jangka pendek untuk memenangi trofi.
Beberapa nama contoh darinya seperti Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Erik ten Hag saat ini. Southgate saat ini tengah melatih timnas Inggris, ada potensi kontraknya diperpanjang jika The Three Lions sukses di Euro 2024.
Tapi, jika itu tidak terjadi, Man United akan coba merekrut Southgate terlebih Graham Potter kabarnya sudah disiapkan sebagai penggantinya di Inggris.
Southgate memiliki kedekatan dengan Ratcliffe, juga dengan Dan Ashworth, Direktur Olahraga yang tengah dibidik Man United dan saat ini masih bekerja di Newcastle United.
Southgate bukan satu-satunya pelatih yang dikabarkan menggantikan Ten Hag. Kandidat lainnya yang memiliki potensi melatih Man United adalah Thomas Tuchel, eks pelatih Chelsea yang akan meninggalkan Bayern Munchen di akhir musim.
“Bukan rahasia lagi bahwa saya menyukainya di Chelsea, saya menyukainya di Inggris, dan yang pasti saya menyukainya di Premier League. Itu adalah waktu yang sangat istimewa di Inggris,” terang Tuchel beberapa waktu lalu.
“Sangat tidak mungkin hal itu terjadi di Bayern. Kami mengambil posisi ini dan ada perjanjian yang tidak kami ragukan, inisiatif datang dari klub dan memang demikian adanya dan saya setuju dengan itu.”