Dulu Dibantai Manchester United 2-8, Robin van Persie Kini Kalah 1-9 di Belanda

BeritaBola99 – Dalam kariernya sebagai pesepak bola profesional dari medio 2001-2019, Robin van Persie sudah menjalani asam manis perjalanan dari Feyenoord, Arsenal, Manchester United, Fenerbahce, hingga pensiun di Belanda dengan Feyenoord.
Sejumlah kesuksesan juga pernah diraihnya seperti titel Premier League, Piala FA, serta satu Liga Europa dengan Feyenoord. Nama pengemas 102 caps dan 50 gol dengan timnas Belanda akan selamanya ada dalam sejarah sepak bola Eropa.
Terutamanya di Premier League, sebagai salah satu penyerang ikonik. Salah satu momen pahit yang pernah dirasakan dalam kariernya terjadi jauh pada 2011.
Masih membela Arsenal arahan Arsene Wenger, Van Persie ada dalam skuad The Gunners ketika mereka dibantai tim rival, Manchester United arahan Sir Alex Ferguson, dengan skor telak 2-8 di Old Trafford.

Kejadian itu akan selamanya ada dan diingat Van Persie, meski setelahnya ia sukses meraih Premier League dengan Man United. Ironisnya, Van Persie kini merasakan luka yang sama sebagai pelatih Heerenveen.
Baru ini pada lanjutan laga Eredivisie, Heerenveen dihajar AZ Alkmaar dengan skor mencolok 1-9. Itu membangkitkan kenangan pahit Van Persie saat dibantai 2-8.
“Saya juga tahu cara kerjanya. Saya juga pernah kalah 2-8 dari Manchester United.Itu juga tidak menyenangkan, tapi itu bagian dari menjadi pesepak bola. Itu bagian dari perjalanan setiap orang untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri,” papar Van Persie dikutip dari ESPN.
“Itu adalah jalan yang penuh trial and error, namun pada akhirnya, justru pada saat-saat seperti inilah yang terpenting adalah memilikinya sebagai seorang pria. Terhadap para pemain, media, keluarga, dan teman-teman Anda.”
“Dunia sepak bola bisa menjadi dunia yang sangat sulit. Banyak orang menyukai keadaan yang buruk. Anda harus mengakuinya. Sangat mudah untuk merasa bahagia dan memainkan musik ketika Anda memenangkan pertandingan.”
“Ini tentang berdiri tegak dalam situasi seperti ini dan bangga pada diri sendiri dan satu sama lain. Itu yang harus terus kami lakukan. Kami tetap menjadi diri kami sendiri, bahkan ketika keadaan menjadi sulit. Itulah yang saya yakini dan apa yang diyakini para pemain.”
Tak mudah bagi Van Persie sejak menggantikan Kees van Wonderen sebagai pelatih Heerenveen pada Mei lalu. Tim bermain inkonsisten dan kini ada di urutan 12 Eredivisie, dengan satu kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan.
“Ini sulit. Anda akan menghadapi sejumlah tantangan dalam karier Anda. Ini adalah tantangan yang sangat besar. Kami belajar lebih banyak pelajaran dari pertandingan ini dibandingkan biasanya,” imbuh Van Persie.
“Ini adalah bagian dari sepak bola. Saya tidak trauma dengan hal ini dan begitu pula para pemain saya. Anda ingin mengeluarkan yang terbaik dari diri Anda. Itu berarti terjatuh dan bangkit kembali.”