Berakhirnya Kesabaran Sepp van den Berg di Liverpool
BeritaBola99 – Sepp van den Berg sudah menjadi bagian skuad Liverpool sejak 2019, pasca direkrut dari PEC Zwolle sebesar 1,3 juta poundsterling yang dapat meningkat jadi 4,4 juta poundsterling, jika sejumlah kriteria ditentukan.
Datang pada usia 18 tahun ke klub sekaliber Liverpool tidak mudah, terutamanya untuk menembus tim utama. Van den Berg pun dipinjamkan ke banyak klub mulai musim 2021-2022 ke Preston North End, Schalke 04, hingga Mainz 05.
Saat ini Van den Berg telah berusia 22 tahun dan siap bersaing di tim utama Liverpool yang berisikan Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Jarell Quansah, dan Joel Matip.
Terlebih, Liverpool tidak lagi dilatih Jurgen Klopp dan akan memasuki era baru di bawah arahan Arne Slot, pelatih yang juga berasal dari Belanda. Kans bermain Van den Berg berubah, tetapi jika ia tak mendapatkannya maka ia berpotensi pergi.
Dituturkan oleh Van den Berg di De Telegraaf, ia mengakui Liverpool ‘menghalangi’ atau menganggu masa depannya. Van den Berg bahkan menikmati waktu bermainnya di Jerman dengan Mainz, memberi indikasi pergi dari Liverpool.
“Saya tahu bahwa saya tidak bisa pergi dari PEC Zwolle (langsung) ke tim utama Liverpool. Saya bisa berada di Liverpool selama satu atau dua tahun lagi, tetapi saya ingin bermain dengan sekuat tenaga,” terang Van den Berg.
“Saya menuntut untuk (dipinjamkan) keluar. Setiap saat, karena saya merasa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, saya juga membuat kemajuan besar secara fisik.”
“Sepanjang musim (pertama). Di satu sisi, itu luar biasa. Ya, bagaimana cara kerjanya, Anda berusia 17, 18 tahun, Anda adalah bek tengah di pertahanan dalam latihan melawan starting XI, Anda harus membangun serangan dan kemudian Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah berlari ke arah Anda.”
“Itu sulit, tapi saya menikmatinya. Tapi sejujurnya, saya tidak dijaga lagi. Saya melakukan percakapan yang baik dengan manajemen. Dia mengatakan dia telah menerima laporan yang bagus.”
“Saya mengerti bahwa saya tidak akan bermain (dengan adanya) Van Dijk, Matip atau Konate di luar tim. Ketika saya tidak mendapat kesempatan lagi, saya berkata, ‘Saya sudah tahu itu, saya ingin pergi’.”
“Anda (Liverpool) tidak memancarkan kepercayaan kepada saya selama ini, tetapi Anda ingin menghalangi masa depan saya. Saya ingin terus bermain setiap minggu dan mengembangkan diri lebih jauh,” urainya.