Vince Carter Terharu Saat Tahu Nomor Punggungnya Diistirahatkan Raptors
Toronto Raptors merayakan ulang tahun ke-30 mereka musim ini. Presiden tim Masai Ujiri mengatakan bahwa sangatlah tepat untuk memberikan penghormatan kepada Vince Carter dengan mengistirahatkan nomor punggungnya. Carter akan menjadi orang pertama, dan nomor 15 akan jadi nomor pertama yang diistirahatkan oleh Raptors.
Raptors akan mengistirahatkan jersei ikonik bernomor punggung 15 milik Vince Carter. Menjadikannya pemain pertama dalam sejarah waralaba yang nomor punggungnya dipensiunkan. Masai Ujiri mengumumkan kabar tersebut dalam sebuah acara Yayasan MLSE di Vince Carter Court. Sebuah lapangan luar ruang yang baru direnovasi. Carter mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Raptors dan memeluk presiden tim Masai Ujiri ketika berita itu diumumkan secara resmi.
“Organisasi kami akan memensiunkan (nomor) jersei Anda di Scotiabank Arena dan kami melakukannya dengan penuh kebanggaan dan kehormatan. Atas nama kami semua, kami mengucapkan selamat kepada Vince. Kaus pertama yang akan diangkat (di langit-langit),” kata Ujiri.
Carter tampak emosional sebelum berjabat tangan dengan Ujiri dalam momen emosional di kota yang dianggap Carter sebagai rumah kedua.
“Saya sangat bersyukur ketika Raptors memberi tahu saya tentang rencana mereka untuk memensiunkan kaus saya pada bulan November di arena yang menjadi tempat saya memulai karier di NBA dan menjadi rumah bagi begitu banyak kenangan istimewa bagi saya,” kata Carter dalam sebuah pernyataan. “Saya berharap dapat berbagi momen itu dengan keluarga, teman, dan penggemar Toronto yang membuat waktu saya bersama Raptors begitu berkesan.”
Sebelum sampai di Vince Carter Court, sepanjang perjalanan Raptors sengaja menggantungkan kaus Carter di tempat-tempat penting di Toronto, dan para penggemar dapat menyaksikan pajangan itu dalam perjalanan pagi mereka.
Carter menghabiskan lebih dari enam musim di Toronto untuk memulai kariernya setelah hak draft-nya dalam draft NBA 1998 diperdagangkan ke Raptors dari Golden State Warriors. Carter adalah pilihan kelima pada musim itu, dan terus bermain dalam lebih dari 1.541 pertandingan karier selama 22 tahun. Ia mencetak rata-rata 16,7 poin dan 4,3 rebound dengan akurasi tembakan 43,5 persen. Carter juga masuk delapan tim All-Star dan dua tim All-NBA, dan dilantik ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame pada bulan Agustus lalu.
Ia menjadi jangkar Raptors di tahun-tahun awal pembentukan mereka, dan mengangkat mereka dari tim yang hampir bangkrut. Apalagi di tahun-tahun tersebut, generasi muda di negara yang tergila-gila hoki tersebut, tidak melirik bola basket. Carter membimbing Raptors menuju keberhasilan. Sebuah tim yang sering diejek karena logo dinosaurus-nya yang seperti kartun dan permainannya yang buruk, tiba-tiba membaik dan seorang pemain bertalenta dunia memimpin jalan. Raptors menjadi keren dan dunk Carter yang menentang gravitasi membantu memberikan tanda untuk transformasi tersebut.
“Vinsanity” menggemparkan Toronto dan liga. Kemenangan dalam kontes slam dunk pada tahun 2000, yang membawa segalanya ke tingkat lebih tinggi. Carter tampil memukau dengan penampilan yang membuat para pemain bintang lainnya terbelalak dan membuat para juri berbondong-bondong ke meja mereka untuk memberi selamat kepadanya. Pernyataan “It’s Over!” yang diucapkannya dengan sangat percaya diri ke kamera, membuatnya terkenal.
Carter membantu Raptors mencapai babak playoff untuk pertama kalinya pada musim semi itu. Ia juga membimbing Toronto ke semifinal Wilayah Timur dalam pascamusim yang mengesankan pada tahun 2001. Raptors akhirnya kalah dari Philadelphia 76ers saat Carter gagal melepaskan tembakan saat bel berbunyi di Gim 7. Ia menghadapi kritik karena menghadiri wisudanya di University of North Carolina pada pagi hari pertandingan penentuan.
Carter menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi enam tahun yang menguntungkan dengan Toronto pada akhir tahun itu. Namun, suasana hati yang menyenangkan karena seorang bintang kembali menandatangani kontrak dengan klub tersebut menghilang beberapa musim kemudian. Cedera menjadi masalah dan penggemar mulai mempertanyakan etos kerja Carter. Setelah ditukar, Carter menghabiskan sebagian dari lima musim bersama Nets, yang sekarang bermarkas di Brooklyn, yang juga akan memensiunkan nomornya di akhir musim.
Ketika laporan muncul minggu ini bahwa nomor punggungnya 15 akan dinaikkan ke langit-langit Scotiabank Arena, hal itu memicu perdebatan tentang bagaimana pemain berusia 47 tahun itu dibandingkan dengan pemain top lainnya dalam sejarah klub, seperti Chris Bosh, DeMar DeRozan, dan Pascal Siakam. Kemudian ada Kyle Lowry yang dianggap sebagai jantung dan jiwa tim Raptors yang akhirnya berhasil meraih gelar NBA pada tahun 2019.
Namun, Carter, entah dia disukai atau tidak, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada tim. Ia juga memiliki dampak yang tak terukur pada olahraga di Toronto dan seluruh Kanada. Pada akhirnya, keluarnya yang berantakan tidak akan mengalahkan kedatangan yang menghasilkan karier cemerlang dan membuat Raptors menjadi klub yang disegani. (*)
Foto: Instagram Toronto Raptors