Marcus Smart Ucapkan Selamat Kepada Boston Celtics
Marcus Smart menghabiskan hampir seluruh kariernya di Boston Celtics. Tapi saat Celtics meraih gelar pertama setelah 16 tahun, Smart tidak menjadi bagian tim. Smart tetap bangga pernah menjadi bagian dari Boston meski tidak sempat mengoleksi cincin.
“Selamat kepada Jaylen (Brown), Jayson (Tatum), dan Boston Celtics atas gelar juaranya. Saya sangat bangga dengan mereka. Kami pernah berada berjuang bersama mereka, saling mengenal, dan bekerja sama setiap hari. Saya bangga pernah memiliki kesempatan tersebut,” kata Smart dalam podcast Run Your Race.
Celtics merekrut Smart dalam urutan keenam NBA Draft 2014. Ia bertahan selama sembilan musim. Pada tahun 2022, Smart menjadi Defensive Player of the Year. Celtics masuk Final NBA 2022. Tapi berakhir pilu karena kalah dari Golden State Warriors.
Celtics melakukan perombakan. Smart terdepak. Ia ditukar ke Memphis Grizzlies melalui Washington Wizards. Celtics mendapatkan Kristaps Porzingis. Pertukaran yang signifikan karena Porzingis menjadi kepingan penting gelar juara Celtics pada musim ini.
Smart menampik bahwa dia merasa marah karena pertukaran itu. Tapi Smart bersikap sebaliknya. Smart justru ikut senang Celtics bisa meraih gelar ke-18 setelah 16 tahun. Celtics terakhir juara, sebelum tahun 2024, pada 2008 lalu.
“Mereka membangun tim dan tidak melewatkan celah kecil. Saya melihatnya sendiri karena bersama mereka semalam sembilan tahun. Celtics menjadi juara bukan karena kebetulan. Saya bangga mengenal dan menjadi bagian dari mereka. Saya tahu beberapa orang mengharapkan saya kesal. Taoi saya tidak dendam,” kata All-Star tiga kali tersebut.
Saat Celtics berkuasa pada musim 2023-2024 dengan rekor 64-18, Smart terpuruk bersama Grizzlies. Tim tersebut dihantam badai cedera dan bertahan dengan pemain seadanya. Smart mencetak 14,5 poin dalam 20 gim di musim 2023-2024. Grizzlies di posisi ke-13 dengan 22-55.
“Pastinya itu perasaan pahit karena hal berbeda yang kami alami pada musim ini. Itu hal yang berat karena saya pernah berjuang bersama mereka. Tidak menyelesaikan apa yang dimulai dan mereka itu hal yang berat. Saya menjerit saat mereka menang karena saya sangat mencintai mereka dan tahu bagaimana perjuangan mereka untuk meraih gelar ini,” imbuh Smart. (rag)
Foto: Getty Images