Foot Locker Indonesia Ajak Komunitas Basket Tuli Berlatih dengan Pemain IBL
Disabilitas tidak menjadi penghalang untuk bermain basket. Indonesian Deaf Basketball (IDB) menjadi komunitas pemain basket tuli di tanah air. IDB merupakan wadah pemain basket beraksi dan menunjukkan eksistensi meski dengan keterbatasan pendengaran.
Dalam rangka ulang tahun ke-50 Foot Locker Global, para pemain basket tuli tersebut memiliki kesempatan menimba ilmu dari pemain profesional. Legenda hidup basket Indonesia, Ali Budimansyah, memimpin klinik kepelatihan (coaching clinic) pada Sabtu (14/9) di lapangan basket Maiin Gandaria, Jakarta Selatan.
Tidak hanya Budi Jordan (julukan Ali Budimansyah). Ada empat bintang basket IBL yang ikut serta dalam pertandingan seru-seruan (fun game). Mereka adalah Reza Guntara (Pelita Jaya), Yudha Saputera (Prawira), Ali Bagir (Satria Muda), dan Abraham Wenas (Kesatria Bengawan Solo). Selain itu ada pebasket putri yakni Vanissa renata Siregar, Syarafina Ayasha, dan Savira Alifa.
“Kami ingin mengajak teman-teman lainnya bahwa basket itu bisa menyatukan semua. It’s bigger than basketball. Kita sebagai manusia itu sama,” kata Vitra Widinanda, Brand Marketing Senior Manager Foot Locker Indonesia.
Ada 25 pebasket tuli yang ikut serta. Mereka berusia 13-20 tahun. Ditambah 10 pecinta basket yang dipilih oleh Foot Locker Indonesia. Para peserta antusias menyimak ilmu dari Budi Jordan dan bermain bersama para pemain IBL.
Dalam klinik kepelatihan, Budi memberikan ilmu basket dalam waktu hampir dua jam. Mantan pemain Aspac itu memberi materi serangan balik cepat (fast break). Menurut Budi, itu merupakan paling mudah dipelajari karena tidak perlu bermain sistem.
“Ini pertama kalinya saya coaching clinic dengan pebasket tuli. Tidak terlalu sulit. Mereka cepat mengerti. Nggak harus dengan bahasa isyarat. Tapi dengan bicara mereka juga mengerti,” tuturnya.
Sementara itu, Reza Guntara merasa senang bisa bergabung dalam kesempatan ini. Bahkan Reza ingat beberapa dari mereka juga menyaksikan final IBL 2024 saat Pelita Jaya mengalahkan Satria Muda.
“Menurut saya, ke depan harus lebih sering ya acara seperti ini. Kita harus sama-sama saling merangkul biar mereka senang dan terus termotivasi bermain basket, Saya lihat mereka pas main juga sangat happy,” kata Reza. (rag)