Manchester City Vs Arsenal: Hanya Satu Tim yang Bermain Sepak Bola

BeritaBola99 – Pemain depan Manchester City Bernardo Silva mengatakan hanya satu tim yang datang untuk bermain sepak bola. Pernyataan itu dikeluarkan setelah Manchester City ditahan imbang 2-2 oleh Arsenal di Stadion Etihad.

Sedangkan manajer The Gunners Mikel Arteta mengklaim bahwa itu adalah “keajaiban” timnya hampir menang setelah bermain dengan 10 pemain di babak kedua. Gol penyeimbang John Stones di menit ke-98 menggagalkan Arsenal untuk meraih kemenangan besar atas juara bertahan.

Setelah pemain sayap Leandro Trossard secara kontroversial dikeluarkan dari lapangan pada masa injury time babak pertama, The Gunners hanya menguasai bola sebanyak 12,5 persen di babak kedua dan menerima 28 tembakan.

“Hanya ada satu tim yang datang untuk bermain sepak bola,” kata Silva dikutip dari BBC Sport. “Saya senang kami selalu memasuki lapangan untuk mencoba memenangkan setiap pertandingan.”

Silva juga membandingkan Arsenal dengan rival City lainnya Liverpool. Menurutnya, Arsenal berbeda dengan Liverpool.

“Perbedaannya? Saya tidak tahu. Mungkin Liverpool sudah pernah menjuarai Premier Leaguer, Arsenal belum. Liverpool sudah pernah menjuarai Liga Champions, Arsenal belum,” ujar Silva.

“Liverpool selalu berhadapan langsung dengan kami untuk mencoba memenangkan pertandingan, jadi dari perspektif ini pertandingan melawan Arsenal tidak seperti melawan Liverpool.”

Arsenal tinggal beberapa detik lagi untuk menjadi tim tandang pertama yang menang di Etihad sejak Brentford pada November 2022 sebelum Stones mencetak gol penyama.

“Merupakan keajaiban kami bermain selama 56 menit di Etihad dengan 10 pemain,” kata Arteta. “Sungguh luar biasa apa yang telah kami lakukan.”

Saat ditanya apakah timnya akan menang jika Trossard tetap berada di lapangan, Arteta berkata: “Saya tidak tahu. Kami pasti akan berusaha. Namun yang dapat saya katakan adalah 99 dari 100 kali jika Anda bermain 56 menit melawan tim ini dengan 10 pemain, Anda akan kalah dan Anda akan kalah dengan banyak gol.”

Sang pencetak gol penyama, Stones, juga mengkritik pendekatan Arsenal.

“Mereka memperlambat permainan,” katanya. “Kami harus mengendalikan emosi selama masa-masa sulit itu.”

“Mereka telah melakukannya selama beberapa tahun sekarang, jadi kami sudah bisa menduganya. Anda dapat menyebutnya pintar atau kotor, apa pun cara Anda ingin mengatakannya, tetapi mereka memecah permainan yang mengganggu ritme,” kata Stones.