PAY4D slot jepang slot 1000 slot jepang

Banyak Orang yang Kehilangan Pekerjaan karena Revolusi INEOS di Manchester United

Banyak Orang yang Kehilangan Pekerjaan karena Revolusi INEOS di Manchester United

BeritaBola99 – Mempertahankan Erik ten Hag jadi keputusan pertama yang dibuat Dan Ashworth, Direktur Olahraga Baru Manchester United pasca direkrut dari Newcastle United. Ashworth salah satu staf baru yang direkrut Red Devils di era INEOS.

Perusahaan dari Sir Jim Ratcliffe itu memiliki 25 persen saham Man United, memiliki tanggung jawab khusus pada sisi olahraga dengan misi membangkitkan klub yang terakhir meraih trofi liga pada 2013.

Dan Ashworth direkrut setelah klub merekrut Omar Berrada dan Jason Wilcox, selain juga membenahi staf pelatih dengan datangnya Rene Hake dan Ruud van Nistelrooy. Dari rekrutmen pemain, Man United sudah mendatangkan Joshua Zirkzee dan Leny Yoro.

Namun, revolusi yang dilakukan INEOS itu juga memakan ‘tumbal’ dengan pemecatan 250 karyawan, termasuk beberapa pelatih akademi demi dapat memangkas pengeluaran, mengurangi staf hingga menjadi jumlah yang efisien.

Jonny Evans (Foto: The Athletic/Getty Images)

Pemangkasan staf itu berdampak secara tidak langsung kepada bek Man United yang sudah berada di klub sejak usia sembilan tahun, Jonny Evans.

Istri Evans, Helen, pernah bekerja untuk MUTV, stasiun televisi resmi Man United, sejak 2010 dan ayahnya, Jackie, pernah bekerja sebagai pelatih akademi. Sementara saudara termudanya, Corry, menghabiskan beberapa tahun di akademi Man United sebelum pergi ke Hull City pada 2011.

“Mereka (INEOS) punya gambaran tentang struktur yang mereka inginkan, tapi sebagai seseorang yang pernah berada di klub, saya sempat absen namun sudah lama berada di klub: banyak orang (dalam bahaya kehilangan) pekerjaan mereka beberapa minggu terakhir ini,” papar Evans dikutip dari Belfast Telegraph.

“Sulit melihatnya. Pemilik baru merasa itulah arah yang ingin mereka tuju. Namun hal ini tidak mudah bagi semua orang pada saat yang bersamaan.”

“Ada orang-orang yang Anda kenal selama 20 tahun, dan kejadiannya terjadi saat kami sedang melakukan tur. Tapi itu adalah hal yang sulit untuk dilihat – orang-orang yang sudah saya kenal sejak lama.”

“Untuk klub dengan ukuran besar dan pergantian staf, Anda memiliki anggota keluarga yang bekerja di sana. Orang-orang (yang bekerja di sana) sudah menikah, dan istri saya pernah bekerja di klub, saudara laki-laki saya pernah bekerja di klub, ayah saya pernah bekerja di klub.”

“Jadi, selalu ada perasaan bahwa orang-orang memberikan segalanya yang mereka miliki untuk klub, dan itu adalah penghargaan yang sangat besar bagi mereka. Itu hanya karena mereka sangat menyukai tempat itu,” papar Evans.

Kesatuan yang kuat itu menjadikan staf Man United, yang sudah lama bekerja bak keluarga, dan itu merupakan budaya klub. Evans juga yakin beberapa pemain dalam skuad terkini juga membicarakan perubahan staf Man United tersebut.

“Satu hal tentang bekerja di klub seperti Man United, Anda semua terlibat, dan semua orang selalu mendukung. Stafnya sangat banyak, tapi saya pikir itu sudah menjadi budaya klub,” tambah Evans.

“Fakta bahwa klub ini dibangun di atas akademi juga memiliki peran besar, karena para pemain telah berada di sana sejak lama sejak usia muda, dan para pemain akademi selalu membentuk budayanya.”

“Dan staf yang telah berada di sana selama ini, mereka mempromosikannya melalui klub, dan orang-orang yang bekerja di loket penjualan tiket berpindah melalui departemen.”

“Itulah sifat budayanya, cara budaya itu selalu dibangun, dan itu merupakan nilai tambah yang besar bagi klub. Kami ingin mempertahankannya semaksimal mungkin.”

“Ya tentu saja (para pemain membicarakan perubahan). Beberapa anggota staf ada di sini, mereka adalah teman, orang-orang yang pernah bekerja bersama mereka, rekan kerja sejak lama, dan saya yakin mereka akan merasakan hal itu. Tidak ada keraguan tentang itu,” urai bek berusia 36 tahun tersebut.