Euro 2024: Ivan Toney, Perjudian Sukses Gareth Southgate
BeritaBola99 – Timnas Inggris dibuat kepayahan oleh Slovakia di 16 besar Euro 2024 yang dimainkan di Veltins-Arena, Minggu (31/07) malam WIB. The Three Lions butuh menit terakhir pertandingan untuk mencetak gol dan kemudian berbalik menang.
Sempat tertinggal dari gol Ivan Schranz (25′), Inggris kesulitan mencetak gol karena rapatnya pertahanan Slovakia yang dikomandoi Milan Skriniar. Terlebih serangan mereka juga berbahaya dari serangan balik.
Pada momen tersebut pemain ‘besar’ muncul jadi juru selamat Inggris dengan gol saltonya di menit 90+5, Jude Bellingham, yang kemudian momentum itu dilanjutkan Harry Kane dengan gol penentu kemenangan di menit 91.
63 persen penguasaan bola nyaris menjadi tidak berarti sebelum gol Bellingham dan Kane tercipta, sebab dari 16 percobaan tendangan hanya dua yang tepat sasaran dan berbuah gol. Lagi, Inggris melalui laga sulit untuk lolos dan mencoba peruntungan mengakhiri penantian titel Euro.
Bellingham dan Kane disorot, tetapi publik tidak bisa melupakan sosok Ivan Toney yang dimainkan di menit 90+4. Semenit sejak ia bermain, Inggris mencetak gol dan gol Kane juga berasal dari kontribusi Toney.
Tidak ada andil dengan gol Bellingham, Toney berkontribusi besar memberikan assist untuk gol Kane. Bermain 30 menit, striker Brentford memenangi duel perebutan bola empat kali (dari lima percobaan), duel bola udara empat kali (dari lima percobaan), menciptakan satu peluang besar dan memberi satu assist.
Perjudian Gareth Southgate memasukkan Toney menjadi sukses dari pemain yang pernah kecanduan judi. “Ivan Toney cukup kesal ketika saya memasukkannya dengan menyisakan satu menit terakhir pertandingan,” papar Southgate kepada ITV Football.
Hadirnya Ivan Toney merupakan opsi untuk lini depan Inggris selain Kane dan Ollie Watkins. Toney tipikal penyerang klasik yang tidak ragu berduel merebutkan bola dengan lawan dan itu terbukti dengan tiga kali ia dijatuhkan lawan, terbanyak di pertandingan tersebut.
“Tunjukkan saja diri Anda dan, tentu saja, saya merasa seperti bisa melihat peluang. Saya merasa peluang itu akan jatuh ke tangan salah satu pemain kami. Untungnya, peluang itu jatuh ke tangan Jude dan dia berhasil memasukkannya ke dalam gawang,” terang Toney dikutip dari laman resmi UEFA.
“Ketika kami memasuki perpanjangan waktu setelah terlambat mencetak gol, saya pikir tidak ada gunanya memasuki perpanjangan waktu dan kalah.”
“Sebelumnya, saya berkata kepada ‘H’ bahwa setiap kali saya mendapatkan bola kembali ke tiang, saya akan menendangnya kembali, dan dia ada di sana untuk memasukkannya ke dalam gawang,” urainya.