Politik Mencampuri Sepak Bola, Rencana Inter dan Milan Bangun Stadion Baru Gagal
BeritaBola99 – Keinginan Inter Milan dan AC Milan membangun stadion baru menemui tembok tinggi. Sebab, tokoh-tokoh politik dari sayap kanan dan kiri Italia kompak menolak ide tersebut. Kini, alternatif yang berkembang adalam merenovasi San Siro.
Inter dan Milan sadar jika satu di antara kebutuhan sebagai klub modern adalah memiliki stadion sendiri. Saat ini, kedua klub tersebut menyewa San Siro yang dimiliki pemerintah setempat.
Awalnya, Inter dan Milan ingin membangun satu stadion bersama yang masih berada di kawasan San Siro. Namun, ide tersebut ditolak pihak terkait.
Nerazzurri dan Rossoneri tidak tinggal diam. Kedua klub tersebut memilih berpisah dan membangun stadion sendiri. Jika Inter tertarik membangun stadion di area Rozzano, Milan ingin menjadikan area San Donato sebagai kandang.
Akan tetapi, pertemuan otorias lokal Regione Lombardia menghasilkan pil pahit bagi Inter dan Milan. Sebab, semua pihak menentang gagasan stadion baru.
Tokoh-tokoh politik dari sayap kiri dan kanan mengecam rencana itu. Mereka berdalih jika masyarakat lokal tidak ingin ada stadion besar pada area yang ditentukan.
“Alternatifnya adalah mempertahankan tim-tim di Milano dengan renovasi stadion yang penting untuk dibawa ke standar internasional modern dan memenuhi harapan klub soal pendapatan,” kata Fratelli d’ Politisi Italia, Marco Bestetti, menurut laporan Football Italia.
“Solusi itu adalah jalan yang harus diikuti. Milan dan Inter harus meninggalkan proyek fantasi mereka soal stadion baru.”
Sementara itu, tokoh politik lainnya, Pietro Bussolati dan Simone Negri, menilai pembangunan stadion bisa mengganggu masyarakat sekitar.
“Kami sangat khawatir dengan dampak dua stadion baru terhadap seluruh wilayah selatan di Milan. Itu akan melumpuhkan transportasi,” ungkap keduanya.
Sebelumnya, presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, secara terang-terangan menyebut politikus sebagai penghambat kemajuan sepak bola di Italia. Sebab, birokrasi yang berbelit membuat investor ragu mengucurkan uang, termasuk membangun stadion baru.