Mengenal Hansi Flick, Sosok yang Pernah Hadirkan Mimpi Buruk bagi Barcelona
BeritaBola99 – Barcelona dikabarkan telah mengambil keputusan siapa yang akan menggantikan Xavi Hernandez. Barca memilih pelatih asal Jerman, Hansi Flick setelah proses negosiasi berjalan mulus.
Saat ini, Hansi Flick berstatus tanpa klub. Pelatih 59 tahun itu pernah menukangi sejumlah klub, seperti Bayern Munchen, Hoffenheim, dan RB Salzburg. Flick juga pernah terlibat sebagai direktur dan pelatih timnas Jerman.
Hansi Flick bukanlah nama yang asing bagi Barcelona. Pada 2021, Flick menjadi pelatih yang diincar Barcelona untuk menggantikan Ronald Koeman.
Barcelona juga memiliki kenangan tersendiri dari Flick. Pasalnya dia adalah pelatih yang memberikan mimpi buruk kepada Barcelona ketika membaca Bayern Munchen menyingkirkan mereka di perempat final Liga Champions 2020 dengan skor 8-2.
Pensiun Dini
Bernama lengkap Hans-Dieter Flick, pria yang lahir di Heidelberg pada 24 Februari 1965, banyak menghabiskan karier sebagai pesepak bola di divisi bawah sepak bola Jerman (SV Sandhaussen, 1982-1985).
Baru pada 1985, Flick, yang kala itu berusia 20 tahun, menarik atensi Bayern dan merekrutnya dari Sandhaussen. Bermain selama lima tahun di Bayern, Flick meraih empat titel Bundesliga dan satu Piala DFB. Total, Flick tampil sebanyak 137 laga kompetitif untuk Bayern.
Cedera serius mengakhiri karier gelandang serang itu di FC Koln pada 1992. Flick pensiun di usia yang masih relatif muda, 28 tahun.
Timnas Jerman
Timnas Jerman berjaya menjuarai Piala Dunia 2014, delapan tahun setelah Joachim Low, beserta staf kepelatihannya, datang menggantikan Jurgen Klinsmann. Di dalam staf kepelatihan itu ada Flick serta mantan pemain Sandhausen, Markus.
Ketika Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014, pertama kali dalam sejarah, pelatih kepala Jerman dan asistennya tidak pernah bermain di level tertinggi untuk negaranya.
Karier Kepelatihan
Flick mendapatkan lisensi profesional sebagai pelatih pada 2003 dan menempati ranking teratas bersama Thomas Doll, eks pelatih Borussia Dortmund dan Hamburg. Flick mengawali karier kepelatihan melatih tim amatir lokal, Victoria Bammental (1996-2000).
Berikutnya, Flick mengembangkan Hoffenheim selama lima tahun sebelum diambil alih oleh Ralf Rangnick. Flick membawa Hoffenheim promosi dari divisi empat ke tiga. Sempat menjadi asisten pelatih Giovanni Trapattoni di RB Salzburg.
Flick kemudian menangani Bayern setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih Nico Kovac. Ketika Kovac dipecat, Flick naik menjadi pelatih interim dan kemudian dipermanenkan.
Juara Sempurna di Liga Champions
Bersama Flick, Bayern menutup musim 2019-20 dengan treble winners kedua dalam sejarah mereka. Bayern menjuarai Bundesliga, DFB Pokal alias Piala Jerman, dan Liga Champions.
Di Liga Champions, Bayern mencatat sejarah sebagai satu-satunya tim juara Liga Champions yang punya rekor 100 persen, tak pernah kalah dan selalu meraih kemenangan sepanjang musim.
Jadi Pegawai Bank
Pada usia 18 tahun, Flick sedianya mendapatkan tawaran untuk bermain dengan Stuttgart. Alih-alih melakukannya, Flick lebih memilih menyelesaikan latihannya sebagai pegawai bank.
“Saya ingin menyelesaikan latihan saya di bank. Tapi, VfB berkata jika saya melakukannya, saya akan bermain di tim cadangan dan saya tak ingin melakukannya. Saya hanya ingin rencana cadangan karena saya tak tahu seberapa lama bisa bermain sepak bola,” tutur Flick pada 2014.
Punya Toko Olahraga
Flick sudah memiliki persiapan matang menyiapkan masa pensiunnya. Dia memiliki toko olahraga di kampung halamannya, Heidelberg, kota yang juga menjadi tempatnya hidup bersama sang istri, Silke.
Selain punya pengalaman melatih, Flick juga pernah menjadi Direktur Olahraga DFB, Federasi Sepak Bola Jerman, pada September 2014 hingga Januari 2017.